Hey... Merah itu warna untuk cinta yang membara kan?
Asagi sang WereWolf, Leda sang Siluman Kupu2 Api, dua ciptaan berbeda ras ini terikat oleh satu takdir...
Tapi kebersamaan mereka tidak selamanya indah...
Suatu kali, mereka dipisahkan oleh kematian...
Sanggupkah yang ditinggalkan menunggu yang pergi datang kembali?
Author : Hibiki Kurenai
Genre : Fantasy , Romance, Angst
Cast : Mao SID, Mana Malice Mizer, VAMPS, Roa n Zekusu Virgil and other visual kei chara
Pair : Asagi – D x Leda – Deluhi
Setting : Alternate Universe (about Werewolf – Ageha Youkai)
Rate : T (dipertanyakan)
Length : 4 chapter [COMPLETE]
Warn : OOC! Cracks, Little bit Lime
DisClaim : Mereka semua milik Tuhan, saya cuman pinjam karakter n nama mereka doang. Hehe....
CHAPTER I….
Past Time…
Angin sore berhembus semilir melewati
padang rumput yang menghijau, mendinginkan udara n membuat setiap helai
rerumputan seakan menari. Di padang rumput kecil yang tenang itu, di bawah
pohon sakura tua raksasa yang tengah mekar dengan indahnya, duduk dua mahluk
berwujud manusia. Yang satu adalah seekor rubah putih berekor enam, tampilannya
seperti anak berusia tujuh belas tahun. Sedangkan yang satu adalah seekor anak
werewolf berumur delapan tahun.
“ Jodoh mu adalah seorang yang sangat
cantik, juga berhati bersih. Tapi jalan mu untuk bersamanya sangat sulit. “
racau Mao –ato yang lebih suka di panggil MaoNyan– si rubah putih itu sambil mata ametyst-nya menerawang jauh.
“ Ne, MaoNyan ngomong apa sih?! “ tanya
Asagi, si werewolf kecil. Di rebahkannya kepalanya di paha MaoNyan.
“ Eh… nande mo nai… “ MaoNyan tersadar
dari ‘penglihatannya’.
“ Apa itu jodoh? “ tanya Asagi polos.
“ Hmmm… orang yang akan jadi pendamping
hidup mu. “ jawab MaoNyan sesimpel mungkin. Well, gak mungkin kan dia nerangin
arti kata ‘cinta’ sama anak sepolos(?) n sekecil Asagi??
“Selamanya? “
“ Un… selamanya. Seperti ayah n ibu
Asagi-chan. “
“ Apa dia akan secantik kupu2 yang
terbang di sana itu? “ Asagi kecil menunjuk ke kejauhan, ke arah segerombol roh
kupu2 air yang berpendar kebiruan.
“ Heh! Anak kecil! Ngerti apa kamu soal
‘CANTIK’?! “ MaoNyan ngejitak kepala werewolf kecil itu.
“ Ngerti kok!! Kan cantik itu ada macam2.
Ehehehe… “ Asagi terkekeh, nampakin barisan tajam gigi susu werewolfnya.
Tsk!! Anak ini, padahal gue kira dia
masih polos2 aja! Gak taunya udah mulai bisa mikir hentai juga toh!! Pasti ini
gara2 ayahnya yang hobi ngumpetin majalah2 porno di bawah kasurnya Asagi-chan
nih! Dasar werewolf tua satu itu!! BAKA NO OYAJI!! ERO!! batin MaoNyan kesal
setengah mati. Dia gak rela kalo anak asuhnya jadi ikutan mesum.
“ Ne, apa dia akan secantik kupu2 tadi?
“ pertanyaan itu diulangi Asagi.
“ Hehehe… dia itu… “ MaoNyan terdiam
sebentar, memejamkan mata n mengulang gambaran sesosok ciptaan yang dia lihat tadi. Lalu MaoNyan tersenyum. “ Jaaaauuuuh
lebih cantik dari itu. Dia istimewa Asagi-chan, jiwanya benar2 berkilau indah.
Sampe2 para youkai jahat pengen banget memangsa dia buat ngedapetin
kekuatannya.”
“ Huwaaaaa…. Kereeeeen!! “ Asagi menatap
MaoNyan dengan mata berbinar2.
“ Ke… kenapa?? “ tanya MaoNyan kaget.
“ Kalo dia seberharga itu, apapun yang
terjadi, aku akan terus melindunginya!!! “ Asagi bangkit, direntangkan kedua
lengannya lebar2 n tersenyum polos.
“ Hehehe… “ MaoNyan tertawa mendengar
janji Asagi.
Kalo itu lo, gue yakin lo pasti bisa
ngelewatin takdir menyedihkan itu, pikir MaoNyan.
*** *** ***
Bertahun-tahun kemudian…
Asagi tumbuh jadi seorang werewolf alpha yang tangguh.
Perawakannya tinggi, tubuhnya lumayan
atletis, kulitnya putih n halus. Dengan rambut hitam pekat yang dibiarin
memanjang melewati bahu membingkai wajah cantiknya –Asagi itu CANTIK!! Bukan cakep!–,
sekilas dia jadi terlihat kayak cewek. Sifatnya yang cool itu juga sukses
menjerat hati para wanita –youkai ato manusia biasa– yang kerja di kantornya,
tapi sayang, Asagi gak tertarik sama mereka. Entah sadar ato gak , meski Asagi
sendiri udah lupa, tapi secara gak langsung hatinya terikat dengan ramalan
MaoNyan.
Malam itu sangat cerah, bintang2 keliatan
jelas di langit n bulan purnama bersinar dengan terangnya. Bagi mahluk2
nocturnal, cahaya rembulan saat ini sudah setara dengan cahaya matahari di
siang hari. Hanya saja, warnanya yang jingga kemerahan bikin perasaan jadi gak
tenang. Terasa ada kegilaan dan keliaran yang mengendap di setiap bayang2. Coz
rembulan merah itu pertanda bencana n kematian.
N seperti biasanya, di sekitar mahluk2
dunia belakang, pasti ada kelompok yang berusaha menjaga pergerakan mereka
supaya gak berbuat onar di dunia manusia. Kali ini giliran Asagi n team patroli
dunia belakangnya yang beraksi. Spesialisasi mereka adalah berburu mahluk2
dunia belakang pelanggar peraturan kelas berat n kabur ke dunia manusia. Saat
sedang serius2nya kerja, seekor roh kupu2 api melintas di depan wajah Asagi.
Asagi tercekat, kerlipan percik api
sepasang sayap mungil itu tiba2 ngingetin Asagi sama ramalan MaoNyan yang udah
dia lupain. Jodoh mu adalah seorang yang sangat cantik, juga berhati
bersih, bagai rekaman
yang diputar ulang kata2 MaoNyan waktu itu terdengar jelas di benak Asagi. Hati Asagi jadi gelisah, coz dia ngerasa bakal terjadi
sesuatu malem ini. Apa bener gue bakal ketemu ‘dia’ malem ini?
“ Asagi!! Jangan ngelamun!! Awas di
belakang lo!! “ Mana, rekan satu tim-nya yang berasal dari ras Succubus –kalo
bisa di bilang Succubus- itu memperingatkan.
“ Heh?! UWAAAAH!!! “ meski sempat
meleng, tapi Asagi bisa nendang balik serangan youkai berelemen api yang sedang
mereka kejar.
“ Sigap kayak biasanya!! KEREEEN!! “
seru Roa, seorang vampire tracker muda yang baru aja masuk dalam tim-nya Asagi.
“ Fiuh… nyaris… “ desah Asagi.
“ Otak lo kemana sih?! Gara2 lo target
jadi lolos nih!! “ Mana ngejitak kepala Asagi.
“ Auch!! Gomen! Gak ada apa2 kok, cuma…
purnama merah ini bikin gue gak tenang. “ kilah Asagi.
“ Bulan merah pertanda bencana. Ne,
Asagi-kun?! “ sambung Roa.
“ Hish!! Jangan di omongin! Ntar bisa
sial beneran!! “ Mana merengut.
Well, meski dirinya sendiri itu mahluk
gaib. Tapi Mana, si succubus cantik nan sexy yang ukurannya 90C-80-90 n berbaju
minim itu –cuman pake hotpants n mini tubetop hitam yang dijalin dengan tali di
bagian depan dada montoknya– ternyata paling benci sama hal2 berbau
supranatural. Jadi, jangan pernah ngomongin soal itu di depan Mana kalo gak
pengen kena jitakan triple seperti yang dialami Roa sekarang. Mana bakal
ngelayangin jitakan keempat yang tenaganya enam kali lipat injekan gajah ngamuk,
kalo gak dicegah Asagi.
“ Yameru!! Saa… doushiyo~?! Pelanggar kali ini tipenya flare yang bisa meledak kapan aja, jadi
rada susah nangkepnya. “ Asagi balik serius lagi.
“ Daijoubu neee~ dia itu udah melemah
lhooo~ Asal dia gak nemu mangsa baru buat sumber energinya, kita bisa menang
mudah. “ kata Roa dengan mata yang gak fokus, selalu gini tiap kali dia lagi
menganalisa data musuh. “ Radius tiga kilometer aman! “
“ Maksud lo?! Tiga kilometer di sekitar
sini banyak manusia! Ngaco aja nih! “ tegur Asagi.
“ Bukan manusia!! Asagi-kun gak nyadar
kalo di tubuh mahluk itu gak ada jejak bau manusia?! “ tegas Roa, matanya
menerawang makin jauh.
“ Jangan-jangan… “ Mana menelan ludah
jijik.
“ Yupz! Youkai Hunter. Dia pemangsa sesama youkai! “ Roa dah balik
ke dunia nyata.
“ FUCK!! Mahluk kotor itu gak bisa di
biarin hidup! “ wajah Mana yang sepucat batu alabaster bikin seringainya keliatan
nyeremin.
“ Lets destroy him… “ kata Asagi datar.
-DHEGG!!-
“ ASAGI-KUN!! TAIHEN!! “ Roa tiba2
teriak. “ Ada target muncul di dekatnya!! “
“ WHAT THE HELL?! “ emosi gelap Mana
mulai naik ke permukaan demi mendengar bakal ada satu korban youkai lagi yang
di makan buruan mereka.
“ Roa!! Pimpin pencarian!! “ perintah Asagi.
“ Hayaku kudasai! Coz calon mangsanya kali ini adalah ‘mahluk
yang berpotensi gawat’! “ Roa pun berlari duluan memimpin jalan.
*** *** ***
Sayap kupu2 merah cerah itu terentang
lebar di udara malam yang dingin. Motif gradasi red flame di permukaannya
berkobar layaknya lautan api tiap kali sayap2 itu mengepak. Tebaran kerlip cahayanya penuh semangat hidup membara n
harga diri tinggi. Pemilik sepasang sayap itu pun sama
indahnya, tubuh yang putih kontras dalam balutan kimono merah darah. Matanya yang
sewarna ruby. N wajahnya yang di bingkai rambut pirang
panjang dengan semburat merah lembayung itu pun sangat cantik. Leda namanya, dia adalah ageha youkai –siluman kupu2–.
Sekarang Leda sedang berjuang mati2an
ngelawan seekor youkai api yang tiba2 menyerangnya. Ngelawan youkai buangan lemah macem ini sih harusnya gampang
aja. Leda adalah ageha youkai yang sihirnya terkuat di generasinya. Sekarang pun
terlihat aliran kekuatan yang meluap keluar nembus raga kasarnya, padahal dia
belum menggunakan sihir sama sekali. Tapi sekali lagi, kekuatan yang ‘harusnya’ jadi anugerah itu buat Leda sama dengan pedang bermata dua. Coz kekuatannya yang luar biasa itu gak diimbangi dengan ketahanan fisik.
Fisik Leda sangat lemah, terlalu lemah n
gak sanggup menahan kekuatannya sendiri. Sedikit saja kecerobohan, maka tubuhnya akan rusak. Untuk bertahan hidup, selama ini dia
selalu bersembunyi dari kejaran youkai2 lain yang ingin memangsanya n mengambil
kekuatannya. Dengan memakan Leda, kekuatan mereka akan berkembang jadi
berkali2 lipat. Bayangin aja hasilnya kalo kekuatan itu jatuh ke tangan yang
salah. Apa kata dunia??! *PLAKK*
Coz kondisinya itu, Leda jadi dimasukkan dalam daftar ‘mahluk
yang berpotensi gawat’. Leda mengehela nafas, tanpa dirusuhin
sama predikat itu pun dia udah tahu kalo umurnya pendek. Meski begitu,
dia pengen mati dalam dekapan orang yang dia sukai. Bukan jadi santapan mahluk
haus kekuatan macem itu. Leda masih ingin menikmati hidup sedikit
lebih lama lagi. Dia masih ingin menemukan orang yang bisa mencintainya
dengan tulus.
“ Aku… gak mau mati… dengan cara gini!!
“ jerit Leda marah.
-DHUARRR!!-
Leda ngelempar serangan balasan yang lemah,
level kekuatan paling rendah yang bisa di tolerir tubuhnya. Dengan tubuhnya
yang udah banyak terluka, serangan yang amat-sangat-lemah itu hampir gak ada
pengaruhnya buat musuhnya. Tapi Leda lebih suka mati secara terhormat
ketimbang mati waktu berusaha kabur. Setidaknya, dia bisa ngeledakin musuhnya dari dalam saat
mahluk itu berusaha mengambil alih inti kekuatan sihirnya.
-GLEGAAAARRR!!-
“ AAAARGH!! “ Leda terpental waktu
nangkis bola api raksasa yang dilempar lawannya.
“ Halo, Joucchama. Butuh bantuan?! “ Roa yang mendadak muncul, masih sempet
aja ngegodain orang di tengah situasi kritis. Mana pake acara toel2 dagu Leda
lagi!
“ Ne, omae wa daijou ka? “ tanya Mana cemas ngeliat kondisi
fisik Leda yang ringkih. Tapi sedetik kemudian wajah cantiknya berubah bengis saat
menghindari serangan susulan dari taget mereka, “ Hooo… jadi buronan itu masih belum kapok di hajar? “
“ Ka… kalian siapa? Uhk!! “ Leda
terbatuk waktu berusaha bangkit.
“ Ore-tachi wa toritsugari no kamen raidaa…. Ehehe… “
canda Roa garing niruin kata2 khas dari main chara-nya Kamen Rider Decade.
“ Baka!! Serius dikit dong!! “ gerutu
Mana dengan kekuatan gelap yang meluap dari setiap kata2nya.
“ Huh!! Aku gak butuh bantuan dari orang
gak dikenal! “ Leda ngangkat dagunya penuh harga diri. Dia kesel banget dipanggil ‘nona’. Gue kan cowok! Ni orang matanya rabun ya?! makinya dalam
hati.
“ CIH!! Lo ini, udah luka parah gitu
masih sok!! “ kata Mana kasar, gak terima kalo bantuannya di tolak. “ Asagi!! Kasih tau dia!! Heh!! “
“ Ah! Ehm… Kami bukan orang gak dikenal
kok. Kami dari satuan patroli dunia belakang.” kata Asagi pelan2.
Saat Asagi melihat wajah cantik n lembut
Leda, Asagi tertegun. Bayangan masa lalu yang pernah di bicarakan MaoNyan
terlintas lagi di kepalanya. Sangat jelas. Sejelas kristal ruby berkilau terang
yang menjadi inti jiwa dan kekuatan sihir Leda.
*** *** ***
Cantik, dia cantik banget. Asagi
terhanyut oleh keindahan daya hidup yang memancar n membara dari ruby jiwa
Leda. Begitu dahsyat n begitu indah. Sampai Asagi lupa, kalo terkadang hal itu
hanya terlihat pada jiwa yang sekarat. Ingat, hanya TERKADANG! Yang artinya gak
semua jiwa orang sekarat itu berkobar terang. Hanya orang2 berkeinginan kuat
yang api kehidupannya berkobar dahsyat sesaat sebelum jiwanya padam.
Dia… youkai paling cantik yang pernah
gue temuin. Aneh, kenapa perasaan gue jadi gak karuan gini?! Jantung Asagi
berdebar keras begitu ngeliat Leda. Dari pengalaman panjangnya bertugas nanganin berbagai macam
youkai betina yang cantik2, baru sekali ini Asagi nemuin youkai ‘wanita’ yang
sangat murni. Mana yang lumayan tanggap, langsung tau
ada yang salah dengan perubahan cara bicara Asagi. Masak sih,
jangan2 si leader muka serius ini… Wah, wah, fall in love at first sight ya?
Menarik nih, hehe… pikir Mana.
“ Dan, gue ijin pake bom apinya si Guren
boncel –Hyde maksudnya– boleh?! “ tanya Mana dengan suara manis menusuk.
“ Mana-san, apa gak bahaya tuh?! “ tanya
Roa.
“ Diem lo!! “ Mana nginjek kaki Roa pake
tumit high heelnya yang tajam.
“ GYAAAA!! “ jerit Roa jejingkrakan
sambil megangin kakinya yang nyaris lubang ketusuk high heel.
“ Boleh gak?! “ paksa Mana.
–Cepetan putusin bego!! Dengan gitu lo bisa bawa pulang tuh
‘Ageha’ ke rumah lo secepatnya! – Mana ngirim
telepati bernada sadis.
–Ma…
maksud lo apaan!!– Asagi berusaha nyangkal.
–Gak
usah pura2 kalo lo gak suka sama si kupu2 merah itu!! Cepetan!! Gue pengen
cepet pulang juga tau!!– desak Mana.
–Gila lo!! Kenal juga gak!! Udah main bawa pulang aja!!– Asagi berkeras nolak ide gila Mana ini.
–Love
is blind, bro!! Udah, cepetan gih!!– Mana ngotot.
–Terserah lo deh!– Asagi nyerah.
“ Roa! Tolong bikin kekkai anti api yang
kuat!! “ perintah Asagi.
“ Roger!! “
“ Kalian mau apa? “ Leda kaget dengan
kecepatan kerja tim mereka.
“ Diam n liat aja. “ Asagi menggandeng
lembut tangan Leda n menariknya menjauh.
“ FIRE!! “
“ SHIELD!! “
Mana ngelempar tiga bom api berkekuatan
super sekaligus ke arah target buruan mereka. Prinsip Mana sesederhana gerakan
amuba(??), kalo musuh pake api maka harus kita lawan pake api
juga. Sedang Roa langsung pasang kekkai lapis tiga berbentuk bola buat
ngelindungin lingkungan di sekitarnya. Hanya dalam hitungan detik, youkai
pengacau itu habis di mangsa lidah api inferno ganas milik Hyde.
“ Hebat… “ Leda terpana kagum.
“ Yeah!! Beres!! “ seru Roa waktu
nge-check buruan mereka yang udah lenyap tanpa sisa.
“ Ah… minna, gomen. Aku udah ngerepotin.
“ Leda yang tersadar dari rasa kagumnya, segera mengucapkan terimakasih sebagai
bentuk kesopanan.
“ Gak papa. Lagian dia juga target kita
kok. Ya gak, Dan?! “ Mana nyikut rusuk Asagi.
“ Uhm… Ano… sebagai bentuk permintaan
maaf, bolehkah kantor kami merawat luka2 anda? “ Asagi berusaha keras buat
ngomong.
“ Arigatou ne, demo… luka segini aja
sih, gak apa2. “ tolak Leda halus, dia buru2 ngepakin sayapnya n beranjak
terbang. “ Aku permisi dulu… “
“ A… ano…!! “
-BRUUUKK!!-
Baru sekitar satu meter Leda terbang
dari tanah, sayapnya lenyap tiba2. Leda pun pingsan. Untungnya dia langsung di
tangkap Asagi sebelum sempat nyium tanah.
“ Wuah!! Asagi-kun, mitte!! Luka bakarnya!!
“ pekik Roa panik.
“ Dugaan gue bener, lukanya parah. “
kata Asagi.
“ Ayo balik!! Asagi, bawa dia juga!! “
Mana narik kerah baju Roa kayak narik tengkuk anak anjing.
“ Ittai!! Mana-san, hanashite!! “ Roa
berontak, coz lehernya kecekik.
“ Hai’! “
Asagi pulang ke markas sambil nggendong
Leda yang ternyata ringan banget ala bridal style. Sebelum dia membawa Leda ke
rumahnya sendiri, dia pengen mastiin kalo Leda harus udah sembuh dari semua
luka2nya. N dia juga gak pengen di sebut penculik sama Leda. Sekali lagi, dalam
hati Asagi bersyukur punya teman seperti Mana –yang meski nyentrik–, tapi Mana
yang paling paham jalan pikirannya.
~~~~ T.B.C. ~~~~